Halo sobat sekalian, kali ini Inspirilo akan membahas perihal seorang sosok pebalap MotoGP, Marc Marquez. Ya sama-sama telah kita ketahui, pebalap Team Repsol Honda ini gres saja meneguhkan dirinya sebagai juara Moto GP animo 2017. Ia berhasil menempati posisi 3 di seri terakhir yang dihelat di Valencia, Spanyol (12/11/2017). Di klasemen akhir, Marc memperoleh total 298 poin. Unggul 37 poin dari rival terdekatnya yaitu Andrea Dovizioso yang mengalami crashed pada lap ke 25.
Di usianya yang kini gres menginjak 24 tahun, Marquez telah memecahkan rekor sebagai pebalap termuda dengan 6 kali juara dunia. 4 juara di kelas utama Moto GP dan 2 sisanya yakni di kelas Moto2 dan 125 CC.
Marc Marquez kini setara dengan legenda Jim Redman dan Geoff Duke yang juga mengoleksi 6 kali juara dunia sepanjang karirnya.
Mari kita sedikit menyelidiki masa kecil dari seorang Marc Marquez. Pria berjuluk The Baby Alien ini dilahirkan di Leida, Spanyol pada 17 February 1993. Marc tinggal di Cervera, sebuah kota kecil di Spanyol bersama saudaranya Alex.
Pada usia gres menginjak 4 tahun, Marc meminta sebuah sepeda motor kecil sebagai hadiah natal. Dan dengan pinjaman roda latihan, ia mencicipi pengalaman pertamanya dalam berkendara. Bersama ayahnya, ia selalu bermain dengan motornya tersebut ke sekitaran area industry dekat rumah.
Dan pada tahun 1998 ketika usianya menginjak 5 tahun, ia mengikuti Event balap bertajuk Enduro for Kids. Ia bekerjsama lebih menginginkan mengikuti kejuaraan motocross, tapi sayang usianya masih belum cukup.
Setahun kemudian, ayahnya membelikannya sebuah sepeda kecil 50 cc yang kemudian digunakannya juga untuk mengikuti Enduro dan Motocross juga.
Dari lumpur menuju aspal, kesudahannya pada tahun 2000, ia juga berhasil meraih juara di kejuaraan Motocross Catalan. Tahun 2001, ia naik kelas dan kembali memenangkan kejuaraan Motocross tersebut.
Setelahnya bermacam-macam kejuaraan ia ikuti hingga skill balapnya benar-benar terasah. Hingga kesudahannya perjalanan karir profesionalnya dimulai ketika bergabung bersama KTM team pada 2008. Dan terus menunjukkan performa menanjak hingga bisa jadi juara dunia di kelas utama MotoGP bersama tim Repsol Honda.
7 Rekor dan Fakta Unik perihal Marc Marquez sehabis Raih Titel Juara
Terkait gelar juara ke 6 nya yang ia raih di 2017 ini, harus dilewati dengan penuh perjuangan. Sempat terseok-seok di awal musim, namun Marc menandakan mental juaranya hingga di tamat animo bisa memimpin pebalap lainnya.
Dan berikut yaitu beberapa fakta menarik perihal rekam jejak Marc Marquez dalam MotoGP selama animo 2017.
#1. Marquez yaitu pebalap termuda yang memenagi 4 gelar kelas utama MotoGP. Yakni dicapai pada usianya yang gres menginjak 24 tahun lebih 268 hari. Memecahkan rekor sebelumnya yang digenggam oleh Mike Hailwood. Sang legenda mengantongi gelar dengan jumlah serupa pada usia 25 tahun, 107 hari di tahun 1965.
#2. Marc Marquez juga pebalap termuda sepanjang masa yang berhasil meraih pencapaian 6 kali juara dunia. Melewati pencapaian legenda hidup, Valentino Rossi. Yang mana kala itu Rossi memangkan gelar ke 6 nya pada 2004 ketika usianya menginjak 25 tahun lebih 244 hari.
#3. Marc Marquez memenangi seluruh gelar MotoGP hanya dengan satu tim Pabrikan, tidak lain yaitu Repsol Honda. Rider Honda lain yang berhasil membukukan lebih dari 4 gelar dengan yaitu Mick Doohan. Legenda MotoGP tersebut mengantongi 5 gelar juara dunia kelas utama pada tahun 1990.
#4. Satu-satunya pebalap asal Spanyol yang berhasil meraih juara dunia selain Marc Marquez yaitu Angel Nieto. Nieto menggondol sebanyak 13 gelar juara dunia. 7 diantaranya didapat di kelas 125 cc dan 6 sisanya di kelas 50 cc. Kesemuanya dicapai antara periode tahun 1969 hingga 1984.
#5. Selama 8 tahun berkarir, Marc Marquez selalu memenangi podium pertama race setidaknya 5 Granprix per musimnya. Tersebar di semua kategori kelas (125 cc, Moto2 dan MotoGP).
#6. Ia yaitu pebalap pertama yang mencatatkan perbedaan sepanjang 69 tahun sejarah penyelenggaraan Grand Prix. Sebelumnya, Mike Hailwood yaitu satu-satunya pebalap yang mencapai setidaknya 5 kemenangan setiap musim. Namun hanya selama 7 tahun karirnya di 3.
#7. Marc Marquez mencatatkan diri sebagai pemegang Pole Position sebanyak 8 kali selama season 2017. Semakin menciptakan cemerlang rekam jejaknya yang secara keseluruhan telah berhasil meraih 73 Pole Position di 3 kelas yang berbeda.
Itulah tadi sedikitnya fakta-fakta unik dan menarik terkait rekam jejak cemerlang dari seorang Marc Marquez, sang juara MotoGP 2017. Sang calon legenda gres MotoGP.
Sekarang mari kita simak bagaimana track record dan usaha Marc Marquez dalam mengarungi animo 2017 hingga bisa jadi juara.
Rekam Jejak Marc Marquez di Musim balap 2017
I
Memulai animo 2017 sebagai pemegang gelar juara dunia animo sebelumnya bisa jadi merupakan sesuatu hal yang tidak mudah. Kita tahu bahwa mempertahankan kadang lebih terasa sulit ketimbang mencapai. Di ketika yang bersamaan, pebalap gres Yamaha, Maverick Vinales memulai animo dengan sangat cemerlang, yakni dengan 2 kemenangan.
Marc Marquez menempati posisi ke 4 dalam sesi pembuka race Qatar. Kemudian mengalami crash pada race berikutnya yang berlangsung di Argentina ketika tengah memimpin balapan dengan selisih waktu 2 detik dari posisi di belakagnya.
Sebuah catatan jelek tersendiri mungkin buat Marc dengan hal tersebut. Pasalnya sejak menjajal kelas utama MotoGP pada 2013, ia selalu berhasil memanangi setidaknya satu dari dua kali balapan pertama. Marquez pun terlempar dari urutan 8 klasemen sementara.
Meskipun demikian, di race seri ketiga di Austin ia menunjukkan Marquez yang sebenanya. Kemenangan pertama dalam animo 2017 berhasil diraih sehabis mengawali balapan dengan Pole Position. Lebih dari itu, kemenangannya tersebut juga yang kelima kalinya secara beruntun di Circuit of the America. Luar biasa.
II
Kemudian menyberang ke Eropa. Seri balapan yang dihelat di Sirkuit Jerez Spanyol. Marquez berhasil menempati podium 2 di tamat belakang, membuntuti rekan setimnya, Dani Pedrosa yang kala itu meraih juara.
Posisinya di klasemenpun pribadi merangsek naik ke posisi 3. Hanya selisih 4 poin di bawah sang legenda, Valentino Rossi dan 2 poin di bawah Maverick Vinales.
Seri Grand Prix Prancis dan Italia menjadi 2 balapan yang begitu menantang. The Little Spaniard mengantongi poin 0 untuk kedua kalinya sehabis ia terjatuh pada seri balapan di Le Mans, Prancis. Kemudian di Mugello, Italia ia juga hanya menempati posisi 6 sehabis kesulitan mempertahankan kondisi ban depannya selama balapan.
Menghadapi seri di Catalan Marc Marquez masih hanya berada di posisi 4 klasemen.
Seri balapan ‘home’ kedua kalinya tersebut juga menyerupai pemulihan kedua kalinya bagi Marc. 5 kegagalan menuju balapan di Catalan tentu bukanlah yang terbaik, tapi Marc tetap menjadikannya pelajaran. Ia mengakhiri balapan dengan berada di posisi ke dua. Hasilnya posisinya di klasemen cukup terangkat, yakni ke urutan 3 dengan selisih 23 poin dari peringkat pertama.
III
Marc mengambil kemenangan krusial di daerah ke 3 pada Seri balap Assen. Sekaligus memangkas selisih poin menjadi hanya 11 poin jaraknya dengan pimpinan klasemen. Assen menjadi representasi podium ke 94 buat Marquez dan yang ke 400 untuk tim Honda.
Seminggu kemudian, Marquez berhasil meraih kemenangan keduanya di animo 2017. Dan merupakan yang ke delapan kalinya di Sirkuit Sachsenring sehabis mengawali balapan dari Pole Position. Sekaligus menjadikannya sebagai pemegang tahta klasemen sementara menjelang libur animo panas. Dengan selisih hanya 5 poin dari Maverick Vinales.
Saat pertarungan kembali dimulai di Sirkuit Brno, Marquez berhasil meraih kemenangan dalam kondisi yang cukup menantang. Saat itu terjadi balapan flag-to-flag. Namun menyerupai biasa, Marc bisa menguasainya dengan sempurna. Seperti yang juga pernah dialami sebelumnya pada balapan Assen 2014, Sachsenring tahun 2014, Misano 2015, Argentina (2016), dan Sachsenring 2016.
Dalam kesempatan tersebut, ia merasa penuh usaha sehabis race berjalan. Menggunakan ban soft yang cocok ia tidak mencicipi akomodasi dengan track yang kering. Oleh karenanya ia seketika tetapkan untuk berganti motor dari awal-awal balapan dan memasuki pit stop pada lap ke dua. Sementara timnya telah mempersiapkan motor keduanya yang dilengkapi dengan slick tyres.
Keputusan tersebut mengakibatkan Marquez menarik diri dengan jarak (gap) yang signifikan dari lawan-lawannya. Dan ia tetap memacu motor hingga bendera dikibarkan. Kemenangan tersebut memperbesar peluang juaranya dan kini memimpin 14 poin dari Vinales.
IV
Di GP Austria, Marc Marquez meraih podium ke 5 nya di hasil akhir. Yakni berada di posisi 2 di belakang Andrea Dovizioso yang mana telah terjadi battle(pertarungan) menarik hingga tikungan terakhir.
Sayangnya, di Grand Prix Inggris berikutnya, Marc mengalami problem teknis yang memaksanya untuk tidak ikut ambil bab dalam balapan. Kondisi tersebut menempatkan pebalap di puncak klasemen. Dan persaingan gelar kini telah mengerucut hanya ke dua pebalap.
Marquez yang telah kembali pulih mentatatkan kemenangan beruntun pada gelaran dua race berikutnya. Yakni di San Marino dan Aragon yang membuatnya kembali menjadi pemuncak klasemen.
Masuk ke Seri Balapan Jepang, Marquez dan Dovizioso datang di Jepang dengan selisih 14 poin di antara keduanya. Tersaji pertunjukan yang begitu memanjakan mata di Twin Ring Motegi. Di tengah guyuran hujan, mereka terlibat duel seru, bertarung hingga ke tikungan terakhir di lap terakhir.
Namun walaupun keduanya menampilkan effort yang maksimal, Dovizioso lah yang keluar sebagi juara. Sementara Marc di posisi dua dan kian mendekati podium ke 100 karirnya.
Marc Marquez menjejakkan kaki di Grand Prix Australia dengan memimpin klasemen dengan selisih 11 poin dari Dovi di urutan 2. Keduanya masih sama-sama punya peluang untuk jadi juara. Ini jadi momen yang sangat krusial bagi para kru time Honda untuk mencoba mengambil keuntungan.
Mereka tentu tidak ingin melewatkan kesempatan. Segenap kemampuan dikerahkan untuk menampilkan performance terbaik. Tidak lain untuk mengamankan kemenangan yang bisa memperbesar peluang juara. Dan hasilnya Marquez menjuarainya dengan total raihan poin 269, selisih 33 poin dari Dovizioso. Yang merupakan satu-satunya rival Marquez dalam perebutan gelar juara.
Sirkuit Sepang memang menyerupai tidak dekat dengan Marc Marquez. Dan memang diakuinya bahwa sirkuit tersebut bukanlah track favoritnya. Kendati demikian, ia masih bisa meraih posisi ke empat di tamat balapan dalam kondisi sirkuit basah. Berada di belakang pebalap Johan Zarco, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso yang memenagi podium 1.
Di seri tersebut juga merupakan penentuan gelar juara konstruktor 2017 buat tim Honda. Ini merupakan gelar konstruktor ke 23 sepanjang sejarah Honda dan yang ke 6 selama 7 tahun terakhir ini.
Kemenangan yang diraih oleh Andrea Dovizioso sekaligus mengantarkan Marquez berangkat ke seri terakhir Valencia di klasemen urutan pertama. Dengan mengantongi keunggulan 21 poin dari Andrea Dovizioso.
Sejak kejuaraan dunia MotoGP diperkenalkan pada 1949. Tahun 2017 ini yaitu merupakan animo ke 18 di mana penentuan gelar juara masih harus ditentukan hingga seri balapan terakhir.
Finish di posisi 3 pada gelaran seri terakhir 2017 di Valencia sekaligus mencatatkan sejarah tersendiri di dunia MotoGP. Marc Marquez tampil sebagai pebalap termuda yang pernah ada yang memenangi 4 gelar Juara Dunia kelas utama MotoGP. Sekaligus memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Mike Hailwoo. Yang mencapai gelar juara empat kali di usia 25 tahun 107 hari pada tahun 1965.
Sekian artikel gosip ini. SIlakan dishare kalau merasa info ini bermanfaat. Terima kasih